Saat ku merenung
Entah mengapa ku teringat kau
Sejenak ku terdiam
Dan ku rasakan
Betapa gundahnya perasaan ini
Bagai perahu yg berlayar
Terombang ambing tak tentu arah
di laut lepas yang luas
Bagai buih lautan
Yang terkadag tampak
dan menghilang tanpa bekas
Dalam heningnya malam yg ku lewati
Ku rasa bayanganmu semakin nyata,
dan seakan rindumu telah meracuniku
Sampai kapan kah ku terus begini?
Tuhan tolong lah,
Dengarkan rintihan hati ini pdanya,
yang kucurahkan dengan kelembutan hati ini
Bagai kapas yg jatuh dari sutra
Akankah dia tau dengan adanya perasan ini?
Mungkin TIDAK
Tuhan, ku titip dia padamu . . .
0 comments:
Post a Comment